16/05/13

17 Mei 2013

Liburan di Lombok Tidak Perlu Khawatir Susah Tempat Sholat, Karena Lombok adalah Pulau 1000 Masjid


Hari ini, Jumat 17 Mei 2013 ketika sholat Jum'at tadi, saya jadi terpikir perkataan seorang teman, bahwa benarlah adanya kalimat yang di-quote di atas. Saya jadi tertarik untuk menulisnya di blog ini, dan akhirnya, ya sekarang sudah bisa Anda baca.

http://mw2.google.com/mw-panoramio/photos/small/42230838.jpg
Masjid Agung Praya | by: Panoramio
Pulau Lombok, pulau yang satu ini memang sangat terkenal dengan keindahan alamnya, kerukunan warga dan julukannya sebagai Pulau Seribu Masjid. Julukan tersebut memang dicerminkan dari begitu banyaknya masjid di pulau ini. Di pinggiran jalan yang dilalui, hampir kurang lebih antara 1-2 km Anda akan menemukan masjid. Setidaknya itulah yang saya lihat selama saya tinggal di Lombok sejak 19 tahun lalu (sejak lahir).

http://2.bp.blogspot.com/-FeKBangWlTI/UFJ2UazY4fI/AAAAAAAAAas/Yir8Vq9tA2k/s1600/0-batu%2Bjai.jpg
Masjid Ummul Huda Batujai, tepat di pinggir jalan By Pass Bandara (3 km barat Bandara) | by: watoone.blogspot.com
http://mw2.google.com/mw-panoramio/photos/medium/37401121.jpg
Masjid Raya Mataram | by: Panoramio

Bagi Anda yang datang ke Lombok melalui jalur udara, ketika pesawat telah mulai mengudara di atas Lombok, Anda dapat melihat banyaknya kubah Masjid menjulang tinggi dan megah. Alhamdulillah, memang itulah karunia Allah akan pulau yang indah ini. Pulau 100 Masjid dengan keindahan alam yang sangat menakjubkan. Belum pernah saya menemukan hal seperti ini di kota-kota lain yang pernah saya tinggali.

Lalu, urusannya dengan pelancong adalah bahwa Anda pelancong Muslim tidak perlu khawatir akan susahnya akses tempat ibadah, karena sedikit saja Anda beranjak sudah bisa menemukan Masjid, atau paling tidak Musholla. Di kampung saya saja yang luasnya hanya seberapa, berdiri tiga Musholla yang cukup dimakmurkan masyarakat.Di kawasan pariwisata yang tentu saja Anda kunjungi sudah bisa dipastikan Anda dapat menemukan tempat ibadah Muslim dengan mudah. Misalkan di kawasan garis pantai selatan (Ann, Kute, Mawun, Selong, dst) juga di kawasan Gili Trawangan yang hampir 90% orang berlalu lalang adalah bule barat, berdiri sebuah masjid besar di sana sebagai sarana ibadah.

http://openseam.net/wordpress/wp-content/uploads/2012/07/IMG_0162.jpg
Masjid Gili Trawangan | by: openseam.net

http://4.bp.blogspot.com/-14WEzl4Dbbw/URj9I9yENyI/AAAAAAAAAlw/Yl71oI5NHcA/s1600/Masjid+Dusun+Sade.jpg
Masjid Desa Adat Sade

Dengan melihat fakta-fakta di atas, maka semakin benarlah Quote  di atas dan tentu saja menjadi jaminan bagi Anda pelancong untuk nyaman berwisata di Lombok. Ini juga merupakan indikator Lombok sebagai pulau yang well welcome bagi seluruh Anda wisatawan, pebisnis dan seluruh kalangan. Jadi, come visit Lombok.



Terima Kasih.






11/02/13

11 Februari 2013


Salam Anak Sasak

Selain terkenal dengan wisata alamnya, Lombok juga memiliki wisata adat dan budaya yang dapat dikunjungi  para wisatawan, baik asing maupun lokal. Ya, wisata budaya kali ini adalah mengunjungi desa adat Sade yang terletak di Kabupaten Lombok Tengah.

Welcome to Sade | Image by: Fazword

Sade merupakan nama perkampungan warga suku sasak yang masih menampilkan ciri khas suku Sasak secara langsung, yang paling terlihat adalah penggunaan rumah adat Sasak sebagai rumah seluruh warga di sini. Terletak di kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, perkampungan ini dihuni oleh +- 750 jiwa. Sade sangat mudah untuk dikunjungi. Dari Bandara Internasional Lombok, dengan menggunakan kendaraan pribadi hanya membutuhkan waktu antara 15-20 menit ke arah timur Bandara. Dari Mataram, hanya memakan waktu tempuh kurang lebih satu jam dengan berkendara melalui jalur utama menuju pantai Kuta dan Tanjung Ann. Sebagai tambahan informasi, bagi Anda yang akan berkunjung ke Pantai Kuta atau Pantai Tanjung Ann, Anda akan melewati Sade terlebih dahulu sebelum sampai di pantai tersebut.

Tiba di depan perkampungan, Anda akan langsung disambut pemandu wisata yang merupakan warga asli Sade. Pemandu di sini bukanlah pemandu berbayar alias gratis. Anda akan langsung diajak masuk ke perkampungan, tapi di depan gerbang Anda perlu mengisi buku tamu dan memasukkan uang donasi seikhlasnya untuk pengembangan dan pelestarian kampung. Pemandu tadi akan membawa Anda berkeliling kampung, melihat rumah-rumah adat di sana, melihat proses penenunan kain songket khas sasak atau yang disebut proses Nyesek, dan bahkan membawa Anda yang ingin berbelanja oleh-oleh kepada penjual yang ada di dalam perkampungan.

Oke, kita mulai melangkah ke dalam perkampungan. Sepanjang jalan yang dilalui adalah celah antara rumah-rumah adat masyarakat di sini. Sebagian besar masyarakat memanfaatkan pekarangan depan rumahnya untuk berjualan souvenir khas Sasak. Sangat membantu para wisatawan yang ingin membeli buah tangan dari sini karena banyaknya variasi yang dapat dipilih. Paling awal kita akan berkenalan dengan rumah adat yang disebut sebagai Bale Tani. Bale Tani merupakan rumah tinggal bagi masyarakat di sini, terdiri dari dua lantai, berdindingkan anyaman bambu, beratap alang-alang, dan berlantai campuran tanah dengan kotoran kerbau/sapi.

Jejeran Bale Tani Sade | Image by: Fazword
Kita bahas satu-persatu. Lantai pertama disebut juga Bale Luar adalah lantai rumah yang digunakan untuk menyambut tamu, atau bagian rumah paling depan. Sedangkan lantai atas/dua disebut juga Bale Dalam adalah tempat tidur anak perempuan dan juga dapur, dimana di sini terdapat dua kamar. Lantai yang terbuat dari campuran tanah liat dengan kotoran sapi/kerbau, mungkin gambaran awal kita adalah kotor ataupun jorok. Tapi, tunggu dulu karena kotoran sapi yang telah dicampur tanah ini tidaklah berbau, bahkan berfungsi sebagai pengganti semen yang dapat menimbulkan hawa hangat dalam rumah. Lantai ini haruslah selalu diganti atau diperbaharui secara berkala untuk menjaga kondisinya bagus. Atap rumah yang terbuat dari alang-alang tidaklah menjadikan rumah ini bocor ketika hujan, bahkan menurut guide yang menemani saya dan seorang teman menjelaskan bahwa bagaimanapun lebatnya hujan, tidak akan bisa menembus atap alang ini, kecuali jika ada bagian yang bolong. Kemudian dinding dari anyaman bambu menjadikan rumah lebih sejuk karena sirkulasi udara lebih lancar. Tambahan informasi, rumah ini hanya memiliki satu pintu di bagian depan.

Lanjut, kita diperkenalkan dengan sebuah bangunan yang lebih tinggi dari Bale Tani, tapi bukanlah berfungsi  utama sebagai rumah. Ya, inilah Lumbung.
Lumbung | Image by: Fazword


Lumbung | Image by: Fazword
Lumbung inilah yang dijadikan logo Lombok sebenarnya. Bentuk atap Lumbung banyak ditiru oleh bangunan-bangunan pemerintahan. Hampir seluruh bangunan pemerintahan di Lombok mengikuti bentuk atap Lumbung sebagai atap paling depannya, atau paling tidak gapura bangunan tersebut berbentuk seperti Lumbung.
Lumbung ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan, dimana bagian atapnya merupakan ruangan yang dapat dijadikan tempat menyimpan hasil panen atau perabotan rumah tangga masyarakat. Di bagian bawahnya, terdapat semacam serambi yang bisa digunakan sebagai tempat istirahat, atau sekedar duduk-duduk.

Perjalanan mengelilingi kampung kita lanjutkan, kali ini agak lebih ke dalam, atau tepatnya semakin ke atas karena bentuk perkampungan ini adalah menanjak ke atas. Di puncak paling atas, terdapat masjid. Masyarakat Sade adalah masyarakat Islam, sehingga keberadaan masjid adalah keharusan. Masjid di sinipun kembali menampilkan ciri khas suku Sasak dengan beratapkan alang-alang dan kubahnya berupa setengah gentong terbuat dari tanah, yang orang-orang di sini menyebutnya Beke atau Selau. 


Masjid Kampung Adat Sade | Image by: Fazword
Selesai dari atas, kita dapat kembali ke depan sambil mencari oleh-oleh untuk dibeli. Oleh-oleh di sini ada banyak variasi, seperti dijelaskan di awal bahwa juga ada banyak warga yang menjualnya. Paling utama adalah kain khas Sasak. Di sini kita selain melihat yang sudah jadi dan siap beli, juga dapat melihat proses pembuatannya karena semua kain di sini adalah murni Home Made langsung di rumah warga Sade.

Gulung Benang | Image by: Fazword
Gulung benang adalah proses menggulung kapas menjadi benang siap pakai untuk menenun. Benang-benang hasil gulungan tadi kemudian siap pakai, entah itu setelah diwarnai ataupun murni benang putih.

Perkakas Menenun (Nyesek) | Image by: Fazword
Proses menenun dalam masyarakat Sasak dikenal sebagai proses Nyesek. Nyesek dilakukan oleh perempuan yang masih perawan, artinya seseorang tidak boleh me-Nyesek jika ia telah menikah. Peralatan me-nyesek semuanya adalah perkakas tradisional terbuat dari kayu tanpa sentuhan mesin sedikitpun. Setelah di-sesek, kain jadi akhirnya dapat dipasarkan atau dipakai oleh si Penenun dan keluarganya. Hasil tenunan dapat berupa Songket, taplak meja, selendang/syal, atau kain sarung.

Hasil tenunan masy. Sade | Image by: Fazword
Bagi Anda yang ingin membeli kain tradisional di sini, dapat disesuaikan dengan selera juga budget, karena beda jenis dan ukuran kain, beda juga harganya. Biasanya penjual yang kita tanyai akan memberikan harga awal dan sangat terbuka akan tawaran dari sang pembeli. Di sinilah pembeli dapat menawar sesuai harga yang diinginkannya, sampai tercapai kesepakatan harga.

Selain membeli kain tradisional, wisatawan juga dapat membeli souvenir-souvenir seperti gantungan kunci, gelang, kalung, hiasan dinding, topeng, patung, sampai miniatur rumah adat.

Souvenir (gelang, gantungan kunci, dsb) | Image by: Fazword
Oleh-oleh desa Adat Sade | Image by: Fazword
Harga yang ditawarkan bervariasi sesuai dengan tingkat kerumitan dan bahan yang digunakan. Di antara souvenir-souvenir ini, Anda pasti akan menjumpai gantungan kunci ataupun miniatur tokek. Untuk diketahui, Tokek adalah lambang keberuntungan warga Sasak. Gantungan kunci biasanya dibuat dari tanduk sapi/kerbau, kayu, bahkan dari kerang. Tentu saja masing-masing memiliki keunggulan yang dapat menarik minat wisatawan sekalian.

Selesai berbelanja, dan seluruh urusan telah selesai, kita dapat mengakhiri trip budaya kali ini. Tapi, jika Anda ingin berbincang dengan pemandu atau masyarakat sekitar juga bisa, karena mereka sangat welcome terhadap keingintahuan kita akan budaya Sasak. Itulah salah satu keunggulan berwisata.

Jika telah selesai, pemandu akan membawa kita ke depan kampung dan melepas kita dengan penuh senyum bahagia atas kunjungan kita ke kampungnya. Jangan lupa ucapkan terima kasih dalam bahasa Sasak yaitu Matur Tampi Asih. Sang pemandu dan masyarakat akan menjawab Sami Sami.


Sekian ulasan tentang Wisata Desa Adat Sade. Semoga kita terus menjadi generasi yang melestarikan budaya nenek moyang Sasak.

Terima Kasih
Salam Anak Sasak.

14/10/12

Sunday, 14th October 2012 11.00 P.M.

Bandara Internasional Lombok (BIL) yang telah beroperasi setahun lebih kini semakin ramai penerbangan. Dibanding dengan bandara sebelumnya, Bandara Selaparang, BIL melayani rute penerbangan yang lebih banyak. Hal ini tentu saja positif dilihat dari berbagai sisi, seperti pariwisata, sosial ekonomi, pendidikan, dan lain-lain. Tercatat ada sebelas maskapai penerbangan yang keluar masuk BIL secara reguler, baik domestik maupun internasional.
Bandara Internasional Lombok front view

Dalam postingan kali ini,  Saya akan memberikan daftar rute penerbangan yang dilayani dari dan ke BIL. Untuk tambahan info, BIL baru saja mulai melayani rute Lombok - Kuala Lumpur direct flight oleh Air Asia Malaysia mulai 12 Oktober 2012.

Berikut rute-rute penerbangan Bandara Internasional Lombok:
1. Rute Internasional

Bandara International Lombok International Route

Untuk sementara, penerbangan internasional hanya dilayani oleh dua maskapai tersebut. Di lain pihak, sebenarnya saat ini tengah dijajaki rute penerbangan Lombok - Perth (Australia) bersama maskapai Garuda Indonesia, mengingat potensi besar Turis Australia memasuki Lombok.
2. Rute Domestik
Bandara International Lombok Domestic Route

Dalam daftar di atas, ada beberapa diantaranya saat ini (14 Oktober 2012) belum dilayani. Akan tetapi, dari maskapai tersebut telah mengkonfirm dan akan melakukan inaugural flight dalam waktu dekat ini. Rute-rute tersebut adalah Maskapai Garuda Indonesia rute Lombok - Makasar (PP) yang akan dimulai pada tanggal 16 Oktober 2012 dan Lombok - Surabaya mulai bulan November mendatang.
Sementara itu, Citilink rute Surabaya - Lombok (PP) merupakan rute domestik terbaru yang dilayani Bandara Internasional Lombok mulai tanggal 15 September 2012 yang lalu.

Sekian info mengenai rute-rute yang dilayani Bandara Internasional Lombok. Semoga semakin mempermudah Anda untuk ke Lombok.

Baca juga ulasan setahun beroperasinya Bandara Internasional Lombok pada artikel berikut: Refleksi Setahun Beroperasinya Bandara Internasional Lombok.


Salam Hangat,

Fathul Azis






Untuk tambahan informasi, silahkan kunjungi website Bandara Internasional Lombokhttp://lombok-airport.co.id/

13/10/12

Sunday, 14th October 2012, 3.oo A.M.
Setelah setahun beroperasi, kini mulai terasa dampak positif hadirnya gerbang utama pulau Lombok,  yakni Bandara Internasional Lombok. Bandara yang mulai beroperasi pada tanggal 1 Oktober 2011 dan diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 20 di bulan yang sama kini telah mampu memenuhi hasrat masyarakat akan keterbukaan akses dari dan ke Lombok. Lokasinya yang persis di pusat persebaran jalur wisata Lombok, di desa Tanak Awu, Kabupaten Lombok Tengah menjadikannya sangat strategis untuk mendukung pariwisata Lombok. 
BIL apron. Photo by Lombok Island Fans Page

Bandara ini melayani beberapa rute domestik dan internasional dan diterbangi beberapa Maskapai penerbangan nasional maupun internasional. Untuk rute domestik, penerbangan dilayani oleh maskapai Lion Air, Garuda Indonesia, Wings Air, Merpati Nusantara Airline, Citilink, Batavia Air, Trigana Air/IAT, Sky Aviation, dan Trans Nusa Aviation. Sedangkan untuk rute internasional dilayani oleh maskapai Silk Air (Singapore) dan Air Asia Malaysia (Kuala Lumpur). Nama terakhir merupakan maskapai yang baru saja memulai inaugural flightnya ke Lombok, yakni pada tanggal 12 Oktober kemarin.
Air Asia's 1st fleet to touch down Lombok. Photo by @AirAsiaId (Oct 12-2012)

Selain melayani penerbangan sipil, BIL juga digunakan sebagai bandara tempat latihan sekolah penerbangan Lombok (LIFT) dan menjadi salah satu embarkasi haji Indonesia. Status embarkasi haji tersebut sendiri baru diperoleh pada musim haji tahun ini setelah sebelumnya jemaah haji Lombok - Sumbawa harus melalui embarkasi Surabaya. Selain pencapaian-pencapaian di atas, BIL juga terus berbenah diri untuk menjadi pintu gerbang Indonesia di wilayah Tenggara Indonesia bersama dengan bandara Ngurah Rai di Bali. Beberapa program telah dicanangkan Pemprov NTB bersama Angkasa Pura I sebagai pengelola BIL. Diantaranya adalah penambahan bangunan terminal dan perpanjangan runway dari 2750 meter x 45 meter menjadi 3000 meter x 45 meter.
View from BIL apron. Photo by Lombok Island Fanpage

Dengan potensi menjanjikan yang dimiliki BIL tersebut, banyak maskapai penerbangan akhirnya membuka rute penerbangan baru mereka ke Lombok. Sebagai contoh, dari maskapai-maskapai yang saya sebutkan di atas, ada nama Citilink dan Air Asia Malaysia yang baru-baru saja membuka rute ke Lombok. Citilink sendiri memulai inaugural flight ke Lombok pada tanggal 15 September yang lalu, sedangkan Air Asia Malaysia pada 12 Oktober yang lalu. Selain itu, ada nama Sriwijaya Air yang sedang mempertimbangkan membuka rute penerbangan ke Lombok dalam waktu dekat ini. Selain penambahan maskapai, BIL juga akan melayani rute-rute penerbangan baru setelah beberapa maskapai memperluas rute penerbangan mereka dari dan ke Lombok. Diantaranya adalah Garuda Indonesia yang akan memulai inaugural flight Lombok - Makassar pada 16 Oktober 2012 dan membuka rute Surabaya - Lombok pada bulan November. Selain itu, kini tengah dijajaki pembukaan rute internasional Lombok - Perth (Australia) mempertimbangkan besarnya frekuensi kedatangan turis Australia ke Lombok dalam satu tahun terakhir. Maskapai yang tengah dijajaki tersebut adalah Garuda Indonesia yang menurut kabar terakhir, sedang mempelajari potensi rute tersebut.

GA 433 Loading at BIL
Masih banyak potensi dan manfaat yang bisa diberikan oleh BIL, khususnya kepada masyarakat Lombok dan Pulau Sumbawa. Tentunya semua itu akan muncul ke permukaan apabila BIL dikelola dengan tepat dan terus berbenah dan berinovasi untuk meningkatkan pelayanan. Rute-rute yang telah ada saat ini tentunya masih terus bisa dikembangkan, mengingat besarnya daya tarik Lombok yang terkenal sebagai salah satu tujuan wisata Indonesia. Lombok menyimpan sejuta potensi, so, why not visit Lombok.

Info Rute-Rute Penerbangan Bandara Internasional Lombok dapat Anda lihat di sini: Rute Penerbangan Bandara Lombok. So, keep in very first touch of your Lombok Information with Us.

Sekian review setahun beroperasinya BIL dari saya. Semoga bermanfaat dan menambah pengatahuan kita mengenai Lombok, Bandara Internasional Lombok, dan dunia Aviasi.


Salam hangat,
Fathul Azis






NB: Untuk foto-foto lebih lengkap Bandara Internasional Lombok, silahkan kunjungi Fans Page Lombok Island atau via twitter @Fazword





27/08/12

Assalamu'alaikum

Satu minggu selesai lebaran, saya mau share lagi mengenai kuliner khas suku Sasak, Lombok. Kali ini bukan berbentuk artikel resep, melainkan deskripsi mengenai masakan yang satu ini.
Lalu, masakan apa sebenarnya yang akan saya deskripsikan sekarang? 
Masakan ini adalah Nasi Balap Puyung

Sebelum memulai, saya jelaskan bahwa ini adalah duplikat dari Thread saya di situs komunitas terbesar Indonesia, www.kaskus.co.id. Akan tetapi, thread tersebut adalah real milik saya (ID: 3529076)


Langsung saja, artikel ini kita bagi dalam beberapa sub penjelasan, yaitu:
1. Sejarah Nasi Balap
2. Lokasi Penjualan

3. Cita Rasa Nasi Puyung
4. Budget Nasi Balap
5. Testimoni (Live from Kaskus)

1. Sejarah Nasi Balap

Pecinta kuliner di Pulau Lombok, NTB tentunya tidak asing dengan makanan khas Lombok yang satu ini. Nasi Balap Puyung, yang menjadi ikon kuliner Lombok, khususnya Lombok Tengah ini sangat terkenal karena ayam pedas dan ayam kriuk / krispinya.

Asal mula makanan ini pada tahun 1970an, Inaq Esun memulai membuat makanan khas yang berisi Nasi Putih, Ayam Pelecingan, Ayam Kering dan Kacang Kedele. Pertama kali Inaq Esun menjualnya di Pasar Kebon Roek (Mataram) dengan sistem barter, yaitu menukar makanan ciptaan Inaq Esun dengan kebutuhan lainnya.

Barulah sejak tahun 1990an diberi nama Nasi Balap Puyung. Asal usul nama Nasi Balap ini adalah, salah satu cucu Inaq Esun yang merupakan pembalap lokal sering memenangi perlombaan balapan, dan setiap menang dia mentraktir teman-temannya untuk makan di warung kecil milik neneknya ini. Kemudian tercetuslah nama “Nasi Balap Puyung“.

Oleh karena itu pula, kuliner ini disebut juga "Nasi Balap Puyung Cap Inaq Esun"




2. Lokasi Penjualan

Dalam perkembangannya, kini banyak Rumah Makan di Pulau Lombok yang memberi nama Nasi Balap Puyung / Nasi Puyung. Namun aslinya masih tetap seperti dulu, yaitu terletak di Desa Puyung, Dusun Lingkung Daye dan memiliki cabang di :

1. Jl. Sriwijaya No. 80, Mataram
2. Komplek Ruko Senggigi Plaza, Senggigi, Kab. Lombok Barat
3. Komplek pertokoan sebelah timur Masjid Agung Kota Praya.
4. Kantin Demokrasi, Praya
5. Pertigaan Bendungan Batujai, Gelondong, Praya ada kaki lima yang menjual
6. Tanah Awu, keluar dari Gerbang utama Bandara Internasional Lombok banyak rumah makan yang menyediakan Nasi Balap, dll.


3. Cita Rasa Nasi Puyung
Seringnya ane makan kuliner yg satu ini bikin ane hafal dan faham  betul cita rasanya. Maklum, ane kan orang Lombok 

Langsung aja gan, rasanya itu PEDAS DASS DASS
Kata temen ane sih, sebelum makan rasanya pengen cepat-cepat nyicip, pas pertengahan makan langsung nyesel gara - gara pedesnya (tp tetep aja ngabisin ), tapi pas selesai makan, langsung pengen tambah 
Yang jual juga biasanya ngerti gan kalo masakan ini pedas, makanya Nasi Balap ini selalu ditambahin Kedelai Goreng sebagai pengurang rasa Pedas.

O ya, hati hati gan dijamin ente bakalan ngabisin satu roll tissue rumah makan  keringet ngalir ditambah ing*s #Oops 
Tertantang Gan???


4. Budget/Harga Nasi Balap
Agan agan tidak usah merogoh kantong terlalu dalam, karena cukup dengan Rp10.000,00- sudah bisa menikmati satu porsi Nasi Balap + Segelas Air Putih.

Murah kan? 

5. Testimoni Nasi Balap (Live From Kaskus)

Silahkan cek beberapa testimoni agan-agan kaskus yang pernah mencicipi kuliner yang satu ini di post-post berikut ini:
Dan masih banyak testimoni lainnya yang diposting agan-agan kaskus di thread saya.


Sekian artikel mengenai Nasi Balap Puyung kali ini, semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita mengenai kuliner nusantara, khususnya kuliner khas suku Sasak Lombok.

Terima Kasih
Wassalam

NB: Mohon maaf apabila ada kesalahan kata, artikel kali ini beberapa diantaranya menggunakan gaya bahasa yang biasa digunakan di kaskus (sesuai dengan asal artikel)